Curug Cikondang, Situs Megalitik Gunung Padang (Cianjur), Curug Cibeureum (Sukabumi, Jawa Barat) 22-23 Mei 2011

Posted: May 22, 2011 in Traveling

Curug Cikondang terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.Memiliki ketinggian sekitar 50 m dan terletak diantara hamparan kebun teh PTP VIII Panyairan dan terasering sawah yang menghijau.

Situs Gunung Padang terletak di desa Karyamukti, Campaka sekitar 50 kilometer dari pusat kota kabupaten Cianjur berada 895 m diatas permukaan laut. Luas area keseluruhan mencapai 900 meter persegi yang terbagi menjadi 5 teras yang semakin keatasnya semakin menyempit. Gunung Padang ini disebut-sebut sebagai situs Megalitikum terbesar di kawasan Asia Tenggara dan merupakan bagian dari jalur kebudayaan masyarakat jaman Megalitik (batu besar) di Asia dan Pasifik.

Curug Cibeureum memiliki ketinggian terjunan air 54 meter dan berada di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), dengan ketinggian sekitar 1050 meter dpl. Terletak di kawasan wisata alam ”Pondok Halimun/PH” di hulu Sungai Cipelang, tepatnya di Desa Perbawati dan Desa Sundajaya Girang Kecamatan Karawang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dikutip dari berbagai sumber

Sabtu, 22 Mei

05.30

Brangkat dari Depok (ane+Nisa : Vario)

06.30 ??

Isi bensin di Ciawi (Rp 11.000)

08.00

Tiba di meeting point Cianjur (perempatan Bandung – Sukabumi). Sarapan bubur Ayam Cianjur (Rp 5.000 ??)

08.30 ??

Rombongan bandung tiba (Halim+Ullie [mio],  Topik [Vega],  Andri+om Hendi [Crypton], Fahmi+Yanstri [Tiger])

08.45 ??

Belanja di alfamart (Rp 14.000). Menuju Curug Cikondang.

09.30

Melewati desa Cibeber. Setelah keluar dari kota Cianjur kami mulai melalui jalan berbukit yang berkelok2. Jalan masih relatif mulus. Memasuki kecamatan Campaka jalan mulai rusak. Lubang2 yang tergenang air menghadang di sepanjang jalan.

Setelah sempat terlewat pertigaan jalan yang menuju Cikondang (akibat ada yg bilang “perempatan belok kiri” waktu bertanya dipinggir jalan) akhirnya kami memasuki jalan kecil berbatu kali.

10.30 ??

Tiba di Cikondang. Setelah ganti kostum yg lebih cocok untuk basah2an kamipun mulai berjalan menuju Curug. “Dekat nak, di belakang rumah itu lalu turun kebawah” kata ibu tempat kami menitipkan motor dan ransel.

(Retribusi Rp 3.000 )

5o m selepas pos retribusi kami langsung bertemu puncak air terjun.

Kurang terkesan karena terlihat biasa saja kamipun mulai bergerak menuruni bukit

dan akhirnya sampai didepan Curug Cikondang. WOW :matabelo. Tidak seperti yang keliatan dari puncak air terjun, pemandangan dari bawah sungguh membuat dada bergetar :lebay :D.

Tanpa buang2 waktu kami langsung mendekati curahan air.

Mandi2

Cewe’ (Nisa, Yanstri n Ullie) yang semula berniat mandi mengurungkan niatnya karna melihat air terjun yang begitu deras. Akhirnya cuma sekedar mendekati air terjun dan foto2 ber”najis” ria :D.

Puas basah2an dan foto2 kami istirahat sejenak, ngemil sambil minum kopi dan jahe hangat.

Puas menikmati Curug Cikondang kamipun beranjak naik menuju tempat penitipan motor. Istirahat sejenak sambil bilas, sholat.

13.45

Setelah membayar Parkir (Rp 4.000) kami pun bergerak menuju Gunung Padang. Isi bensin eceran dulu (Rp 11.000).

Semula kami berpikir untuk menuju Gunung Padang kami harus kembali ke jalan awal baru menuju Gunung Padang melewati Warung Kondang. Ternyata menurut penduduk setempat jalan yang kami lalui sebelumnya ternyata berarah langsung menuju Gunung Padang.

Tanpa pikir panjang kami langsung menempuh jalan tersebut. Melewati jalan2 berbatu yang dipagari hijaunya pohon2 teh (Kebun Panyairan PTPN VIII).

Semula jalan masih tampak normal, tapi semakin lama semakin susah dilewati. Motor matik mulai menghembuskan bau kopling ketika menempuh jalan tanjakan berbatu2.

Walaupun selalu bertanya kepada penduduk disetiap persimpangan jalan. Akhirnya pada pertigaan yang sepi (tak nampak penduduk yang bisa dijadikan tempat bertanya) kami salah mengambil jalan :(.

Jalan semakin lama semakin mengecil. Malah akhirnya hanya menjadi jalan setapak berbatu. Untung hujan tidak turun sehingga jalan tidak terlalu licin.

Karna menurut penduduk yang kami temui bahwa jalan tersebut juga bisa menuju Gunung Padang. akhirnya kami putuskan terus saja (padahal ada penduduk yg menyarankan untuk balik saja ^^).

Dan sampai dipuncak sebuah bukit kami bertanya dimana Gunung Padang. Dan ternyata kami mendapat jawaban “Gunung Padang? itu dia” sambil menunjuk ke arah bawah bukit. (Setelah sampai di Gunung Padang ternyata bukit ini bernama Gunung Melati). HAH!! … mo naik gunung kok ternyata malah turun. Namun untuk menuruni bukit tersebut harus menempuh jalan setapak yang menurun tajam. Bahkan dibeberapa tempat sampai berkemiringan sampai 60 derajat.

Jalan setapak kecil dengan jurang disebelah kiri dan kanan jalan. membuat pengendara harus sangat berhati2 … sedangkan boncenger-nya harus terpaksa turun dan jalan.

15.30

Akhirnya kami sampai di pertigaan. Ketika kami bertanya dimana Gunung Padang. Mereka menjawab “Itu Gunung Padang”. Ternyata 100 m dari pertigaan tersebut kami sudah sampai di Gunung Padang. Syukurlah. Lega luar biasa rasanya.

Setelah parkir motor dan ditemui Pak Dadi yang menjaga tempat tersebut kami foto2 sejenak.

Setelah bayar retribusi Rp. 2.000 (seharusnya hanya seribu perak … tapi dia minta tambahan buat ngopi2 katanya ) kami rencana mo langsung naik ke atas. Tapi sementara menunggu oknum yang ternyata dari tadi sudah kebelet mo kebelakang ternyata hujan turun. Terpaksa dipending dulu.

Makan mie dulu (Pop Mie Rp 5.000 ) dan menikmati alpukat+ susu yang dibeli murah hanya 2 ribu perak/kilo di Cikondang.

Setelah kenyang, rebahan sejenak sambil menunggu hujan reda.

16.30

Hujan reda. Setelah menunggu oknum yg tertidur pulas bangun. Mulailah kami mengeksplor Gunung Padang.

Mata air gunung padang yang katanya berkhasiat untuk awet muda … “Air kahuripan”

mulailah kami menapaki undakan batu (ada dua jalan menuju ke atas, kalau memutar akan melalui 500 an anak tangga).

dan akhirnya kami sampai diatas dengan napas ngos2an ^^

Ribuan batu-batu menhir berbentuk balok sepanjang kurang lebih 1 meter berserakan di rerumputan dan bukit-bukit diatasnya, membentuk pandangan yang mengagumkan.

Sambil mendengarkan Pak Nanang berceloteh… kami bernarsis ria ^^

Pak Nanang : “seluruh batu menhir mempunyai 5 sudut, dan ada 2 batu yg di gunakan sebagai alat musik karena mengeluarkan bunyi ketika di ketuk.
gunung padang di batasi oleh sungai dan dikelilingi oleh 5 Gunung”

kujang

bekas pijakan kaki harimau

Peringatan dilarang pacaran ^^

Puas foto2 kami istirahat di pondok sambil masak minuman jahe anget

Para peserta berpencaran ada yg ngobrol2 sambil menikmati suasana tenang nan sejuk sambil duduk2 diatas batuada juga yang mencari tempat pewe tuk bergalau ria 😀 … Dan akhirnya gelap pun datang. Suasana tak lagi sahdu malah jadi sedikit merinding dan akhirnya kami memutuskan turun.

18.30

Guide Rp 10.000/9 orang, Parkir Rp 10.000/9 orang

19.30

Menuju Sukabumi. Setelah sempat kurang lebih 300m harus ekstra hati2 gara2 ban yang selip terus akibat jalan yang licin karna hujan, akhirnya kami menemui jalan yang “lebih layak” daripada perjalanan pergi tadi.

Mengikuti petunjuk pak Nanang tadi. “Ketemu pertigaan tugu belok kiri lalu kalau ketemu pertigaan lagi belok kiri tuk menuju sukabumi (kalo ambil yg kekanan menuju Warung Condong, Cianjur)

21.00

Tiba di Sukabumi. Wisata Kuliner (Pecel Ayam Kampung Rp 15.000)

21.45

Menuju Rumah Nisa

22.00

Tiba di Rumah Nisa (Desa Karawang, Salabintana, Sukabumi)

23.00

zzzzzzzzzz

Minggu, 23 Mei

05.30

Bangun, cuci muka, nyarap roti+kopi

07.30

Menuju Pondok Halimun.

Retribusi (Rp 10.000/9 orang)

08.30 ??

Tiba di Pintu Masuk TNGP.

Retribusi utk ke Air Terjun Cibeureum (Rp 5.000) padahal di tiket yang kami dapat cuma tertera 3 ribu perak :nohope

09.00

Trekking ke Cibeureum (2.5 km)

10.00 ??

Tiba di Cibeureum.

Ngemil. Ngebakso cilok.

Basah2an.

Indomie Rebus

12.30

Balik

13.10

Tiba di Pintu Masuk TNGP. Istirahat.

13.50

Menuju Rumah Nisa

14.20

Tiba di Rumah Nisa.

Mandi, beres2, Istirahat.

15.30

Wiskul di Waroeng Bamboe Selabintana (Nila Bakar +Tempe+sayur daun singkong Rp 8.500)

16.20

Rombongan berpisah, ane+Nisa menuju Bogor, Isi bensin (Rp 11.000). lewat jalan alternatif nagrak, jalan alternatif Cibadak, jalan alternatif Ciheudeung.

18.30

Tiba di Bogor. Tukeran posisi jd rider.

20.00

Tiba di Depok.

Dokumentasi: Halim, Nisa

Comments
  1. a nice ride report, curug cikondang kebetulan akan jadi target perjalanan saya berikutnya. Thanks for sharing..

  2. […] post ini saya hanya menaruh screenshot pc foto milik mereka yang pernah mengunjungi keindahan Curug Cikondang.  Seperti apa road ride report nya akan saya […]

  3. Acep Permana says:

    Om,punya track log GPSnya ? boleh dishare ke acep.permana@gmail.com ?

  4. tarrie says:

    mau tanya klo backpacker ke curug cikondang itu naik angkutan umum apa aja dari JKT ya? mohon kirim reply ke tarrie.chamomile@gmail.com

    thanks bgt coz aq pengen bgt ke curug tsb,,,

    • tigatitik says:

      kurang tau detilnya kalo naek angkutan umum, tapi kira2 begini … dari jakarta ke cianjur dulu, trus naik angkot yg ke campaka … bilang aja ke supirnya mo ke cikondang … nanti dari pertigaan (sebelah kanan jalan) naek ojek ke curugnya

  5. imam arkan says:

    nice report….keren perjalanannya……

  6. jalan nya bagus ga??

  7. yuli endut maniez says:

    thanks for the details info ya bro n sis..help a lot!!…next destinations…berang-berang pake kancut..berancuuutttt!!!!….thx yaa

  8. lutfi says:

    inget lagi kecil pernah ke gunung padang terus suka ngeliat curug cikondang

Leave a comment